12/03/14

Bentuk Bentuk Utama Dalam Terapi

Kali ini akan dibahas mengenai bentuk-bentuk dalam terapi. Diantaranya adalah : Terapi supportive, reeducative dan reconstructive

Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik)Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
  • Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
  • Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
  • Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
  • Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien  melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).
Terdapat beberapa bentuk Supportive Therapy, antara lain :
  • Ventilasi : suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang
  • Persuasi : suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
  • Reassurance : suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
  • Sugestif : suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang
  • Bimbingan : suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
  • Penyuluhan : adalah psikoterapi suportif yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri

Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri., memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut :
  • Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
  • Terapi sikap (attitude therapy)
  • Terapi wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer)
  • Konseling terapetik
  • Terapi case work
  • Reconditioning
  • Terapi kelompok yang reedukatik
  • Terapi somatik 2
3. Reconstructive Therapy
Reconstructive therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Tujuannya adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru
Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
-          Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy)
-          Terapi sikap (attitude therapy)
-          Terapi wawancara ( interview therapy)
-          Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
-          Konseling terapetik
-          Terai case work
-          Reconditioning
-          Terapi kelompok yang reduktif
-          Terapi somatic

Daftar Pustaka:

http://wildawillie.blogspot.com/2013/05/bentuk-bentuk-utama-dalam-terapi.html
http://yesimariati.blogspot.com/2013/04/bentuk-bentuk-utama-dalam-terapi.html

11/03/14

Perbedan Antara Konseling dengan Psikoterapi


Sebelum membahas mengenai apa saja perbedaan Konseling dengan Psikoterapi, ada baiknya kita mengetahui definisi dari keduanya.

Konseling merupakan proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat memecahkan masalahnya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya. Sedangkan pengertian Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

Untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatn khusus keduanya dan untuk membedakannya, yaitu:
I.   Mengenai Tujuan
Konseling bertujuan membantu seseorang dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan agar bisa berlangsung lancar . Hahn&MacLean (1955), mengemukakan mengenai tujuan konseling yakni menitikberatkan pada upaya pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul sedangkan psikoterapi terlebih dahulu menangani penyimpangan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha pencegahannya.
Blocher(1966) membedakan konseling dan psikoterapi dengan melihat pada tujuannya,secara singkat sebagai berikut:
  •           Pada Konseling : developmental – educative – preventive
  •         Pada Psikoterapi : remediative – adjustive – therapeutic


II.   Mengenai Klien, Konselor dan Penyelenggaranya
Secara tradisional mudah membedakannya karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien (pasien) yang mengalami neurosis atau psikosis

Mengenai Klien dan Konselor, Blocher(1966)mengemukakan ciri-cirinya untuk membedakan antara konseling dan psikoterapi sebagai berikut:
  1. Klien yang menjalani konseling tidak digolongkan sebagai penderita penyakit jiwa, tapi sebagai orang yang mampu memilih tujuannya,keputusannya dan bertanggung jawab terhadap perbuatnnya
  2. Konseling dipusatkan pada keaadaan sekarang dan yang akan datang
  3. Klien adalah klien dan bukan pasien
  4. Konselor tidaklah netral secara moral atau tidak bermoral, melainkan memiliki nilai,perasaan dan normanya sendiri
  5. Konselor memusatkan pada perubahan perilaku,tidak hanya menumbuhkan pengertian


III.  Mengenai Metode
Brammer&Shostrom(1977) mengemukakan bahwa:
  • Konseling ditandai oleh adanya terminologi seperti: “Educational,vocational,supportive,situational,problem solving,conscious awareness,normal,present-time,dan short-time"
  • Sedangkan Psikoterapi ditandai oleh : “Supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long term"

Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) sebagai berikut:

Konseling untuk:                                                                                             
  1. Klien
  2. Gangguan yang kurang serius
  3. Masalah jabatan,pendidikan
  4. Berhubungan dengan pencegahan
  5. Lingkungan pendidikan dan non medis
  6. Berhubungan dengan kesadaran
  7. Metode pendidikan 

Psikoterapi untuk:
  1. Pasien
  2. Gangguan yang serius
  3. Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
  4. Berhubungan dengan penyembuhan
  5. Lingkungan medis
  6. Berhubungan dengan ketidaksadaran
  7. Metode penyembuhan

 Daftar Pustaka:

Gunarsa,Singgih D.(2007).Konseling dan psikoterapi.Jakarta: Gunung Mulia

http://cikucikulucu.blogspot.com/2013/05/perbedaan-psikoterapi-dengan-konseling.html

10/03/14

Pengertian Psikoterapi


Pengertian Psikoterapi

Psikoterapi lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana yakni “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Wolberg, mengungkapkan bahwa psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan skimtom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif. Corsini mengungkapkan psikoterapi sebagai suatu proses formal dan interaksi antara dua pihak yang memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress).

Pengertian Psikoterapi secara umum adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu. 

Ciri-ciri dari definisi mengenai psikoterapi akan dijelaskan sebagai berikut:

Interaksi sistematis. Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara pasien dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.

Prinsip-prinsip psikologis. Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip, penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraeutik.

Tingkah laku, pikiran dan perasaan. Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif, dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh dan memuaskan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.

Tingkah laku abnormal, memecahkan masalah dan pertumbuhan pribadi. Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok pasien yang dibantu oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan, atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memainkan peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup dengan lebih baik

Tujuan terapi (Korchin) :memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar, mengurangi tekanan emosional,mengembangkan potensi klien,mengubah kebiasaan,memodifikasi struktur kognisi,memperoleh pengetahuan tentang diri,mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal,meningkatkan kemampuan mengambil keputusan,mengubah kondisi fisik,mengubah kesadaran diri,mengubah lingkungan sosial

Daftar Pustaka :
Semiun,Yustinus.(2006). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius
http://abimami.blogspot.com/2012/03/psikoterapi.html
http://putriapril.wordpress.com/2013/05/07/pengertian-psikoterapi/