21/06/13

Rangkuman Tugas Kesehatan Mental

Konsep Sehat
Sehat (health)adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita rasakan dan diamati keadaannya.Seperti contoh, orang tidak memiliki keluhan-keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa orang yang gemuk merupakan orang yang sehat.Dalam hal ini,masyarakat melihat konsep dari sehat itu sendiri dalam faktor subjektifitas dan kultural.WHO (World Health Organization) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas yaitu keadaan yang sempurna baik fisik,mental maupun sosial,tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat.Dalam definisi ini,sehat bukan sekadar terbebas dari penyakit/cacat.Namun semestinya dalam keadaan yang sempurna,baik fisik,mental,maupun sosial.
Sejarah perkembangan kesehatan mental
Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan gangguan baik mental maupun fisik,tetapi manusia purba benar-benar berusaha mengatai penyakit mental.Ia memandang dan merawatnya sama halnya dengan penyakit fisik lainnya.Tapi sungguh menggembirakan karena para pasien penyakit mental diperlakukan secara manusiawi.
Peradaban-peradaban awal
Dalam peradaban awal di Mesopotamia,Mesir,Yahudi,India,Cina dan benua Amerika,imam imam dan tukang sihir merawat orang-orang yang sakit mental.Sepanjang zaman kuno (dari 5000 tahun SM sampai 500 M)penyakit mental menjadi hal yang umum.
 Abad Pertengahan
Dalam periode abad 10-15,berkembang dancing mania dimana sejumlah orang menari secara liar.Masa abad ke-15 sampai 18 para pasien penyakit mental dianggap sebagai kerasukan setan dan perawatannya dengan cara mengusir keluar setan dengan cara menghukum atau menyiksanya.
Zaman Renaisans
Meskipun para pasien penyakit mental tenggelam dalam dunia takhayul dan lingkungan yang tidak berperikemanusiaan,namun di negara-negara tertentu di Eropa suara-suara diteriakan oleh tokoh agama,ilmu kedokteran dan filsafat.
 Abad XXVI-XX
Pada awal abad ke-18 dilihat sebagai "Zaman Rasio",perhatian dipusatkan pada klasifikasi dan sistem,suatu hal yang mungkin sama dengan klasifikasi sistem.\
Psikiatri
Pada tahun 1800-an ada usaha untuk menolong paien sakit mental,tetapi dokter-dokter belum menemukan penyebab,pencegahan dan penyembuhan yang efektif untuk penyakit mental walaupun mereka sudah mengklasifikasikan beribu ribu macam kekalutan mental.

Pendekatan Kesehatan Mental
Keanekaragaman konsep mengenai kesehatan mental,beberapa ahli mengemukakan semacam orientasi umum dan pola-pola wawasan kesehatan mental.Saparinah Sadli (dalam Suroso,2001:132) mengemukakan tiga orientasi kesehatan mental.Tiga orientasi tersebut diantaranya , orientasi klasik,orientasi penyesuaian diri dan terakhir orientasi pengembangan potensi.

Teori Kepribadian Sehat

Aliran Psikoanalisa
Teori psikoanalisis dikemukakan oleh Sigmund Freud.Freud berpandangan bahwa kepribadian manusia terdiri dari tiga elemen yang berinteraksi secara dinamis.Ketiga elemen tersebut adalah :
1.Id
2.Ego
3.Super Ego
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisa adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah,mampu dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar.Psikoanalisa juga mengatakan bahwa mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego, lalu tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya, dan yang terakhir,dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
Aliran Behavioristik
Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan aliran behavioristik,aliran ini dikembangkan oleh John B. Watson
Kepribadian sehat menurut aliran behavioristik:
-Memberikan respon terhadap faktor luar seperti orang lain dan lingkungannya.
-Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
-Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal,karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
-Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dang menggunakan metode yang objektif.
Aliran Humanistik
Aliran humanistik memiliki dasar pengalaman subyektif (pandangan pribadi individu terhadap dunianya).Aliran ini memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang membedakan manusia dari binatang ,yaitu kebebasan untuk memilih (freedom for choice) dan kemampuan untuk mengarahkan perkembangan sendiri (self-direction).Banyak ahli menyebut teori tersebut sebagai self-theorities.Tokoh utama pendekatan ini adalah Carl Rogers dan Abraham Maslow.
Penyesuaian diri dan pertumbuhan
Penyesuaian diri tidak dapat dikatakan baik ataupun buruk,jadi kita dapat memberi definsi secara sederhana bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan yang menyebabkan individu menanggulangi kebutuhan-kebutuhan,tegangan-tegangan,frustasi dan konflik batin serta menyelaraskan tuntutan batin dengan tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup.

Faktor pembentukan penyesuaian diri :

1.Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang memiliki peranan yang sangat penting bagi penyesuaian diri seseorang.Keluarga merupakan wadah untuk membentuk karakteristik dan penyesuaian diri seseorang,oleh karena itu pola asuh orang tua juga sangat berperan penting didalamnya.
2.TemanSebaya
Aktivitas kita sehari-hari mungkin lebih banyak kita luangkan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, oleh karena itu teman sebaya juga tidak kalah penting dalam pembentukan penyesuaian diri seseorang.Jika seseorang dengan mudah untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya, maka itu merupakan salah satu alasan bahwa kesehatan mental seseorang itu baik atau sehat.

Pertumbuhan Sosial

3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan menurut Carl Roger (1961) :
-Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri atau menyadari kenyataan.
-Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali.
-Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal diantaranya adalah 1) Faktor biologis, 2) Faktor Geografis, 3) Faktor Budaya dan yang tidak kalah penting adalah komunikasi.

Teori Kepribadian Sehat
1) Teori Kepribadian Matang - Model Allport
Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya.
Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan.
2) Perkembangan Kepribadian Carl R. Rogers
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Carl Ransom Rogers lahir di Oak Park, Illinois, pada 8 Januari 1902.Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalamanpengalaman terapeutiknya. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.
3) Hirearki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging
dan Love)
Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Kebutuhan Dasar 5 : Kebutuhan Aktualisasi Diri

4)Ciri-ciri kepribadian sehat Erich Fromm
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900.Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:Need For Relatedness ,Need for Identity,Need for Trancendence,Need for Rootedness.Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif.

Pengertian Stress

Arti Penting Stress “Stres adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterpretasikan atau menilai suatu situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai”.
-Efek-efek stress menurut Hans Selye
Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation Syndrome (GAS).
Faktor-faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stres
Stress merupakan salah satu gejala yang memiliki faktor-faktor penyebab,dan akan diuraikan secara singkat faktor individual & sosial yang menjadi penyebab stress dibawah ini.
·         Faktor sosial.
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres.Dukungan sosial mencakup:  Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi; dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
·         Faktor Individual
Tatkala seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu (predictability).

Tipe-tipe stress
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis yaitu:
a)      Frustasi
Muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu tujuan.Frustasi adaa yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan,bencana alam,kematian,pengangguran,perselingkuhan,dll)
b)      Konflik
Ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan,kebutuhan atau tujuan.Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian yaitu approach-approach conflict,approach-avoidant conflict,avoidant-avoidant conflict.
c)      Tekanan
Tekanan timbul dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berasal dalam diri individu.Tekanan juga dapat berasal dari luar diri individu.
d)     Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi individu merasakan kekhawatiran,kegelisahan,ketegangan,dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Salah satu cara dalam menangani stres yaitu menggunakan metode Biofeedback dan Melakukan sugesti untuk diri sendiri, juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendiri. Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah kepada Tuhan).
COPING STRESS
Pengertian dan jenis-jenis coping
Lazarus & Folkman pada tahun 1984 menggambarkan coping sebagai :
“...Suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful....”
Jenis coping :Emotion-focus coping dan Problem-focused coping.

Penyesuaian dan Pertumbuhan diri
A.    Menjelaskan konsep penyesuaian diri
Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)


B.     Pertumbuhan Personal
1.      Penekanan pertumbuhan diri
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
2.      Variasi pertumbuhan 
 Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
3.      Kondisi-kondisi untuk bertumbuh 
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). 

Hubungan Interpersonal
hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
A. Model-Model Hubungan Interpersonal
 Model hubungan interpersonal diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu  transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan  sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.
3. Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan.
B. Cara Memulai Hubungan Interpersonal
Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
Pembentukan,Peneguhan Hubungan,Ketepatan respon,Keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung.
C. Intimacy dan Hubungan Pribadi
 intimasi adalah suatu hubungan interpersonal yang berkembang dari hubungan timbal balik antara dua individu, yang terwujud melalui saling berbagi berbagi perasaan dan pikiran yang terdalam, saling membuka diri, serta saling menerima dan menghormati satu sama lain.
D. Intimacy dan Pertumbuhan
Steinberg berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.

Cinta dan Perkawinan
A. Deskripsi Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. “Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.”
B. Bagaimana Memilih Pasangan

Memilih pasangan hidup bukanlah perkara mudah. Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya.
” pertimbangan yang kita gunakan dalam memilih suatu pilihan itu tentunya memiliki tipikalnya sendiri-sendiri.” Pilihan mengenai pendamping hidup,hendaknya tidak seperti memilih sesuatu yang hanya sesaat saja.
 C. Seluk Beluk Hubungan Dalam Perkawinan

Pembahasan :
Fase bulan madu.
Fase ini merupakan periode ideal dalam pernikahan. Pasangan cenderung memiliki perasaan positif.
Fase penyesuaian.
Fase ini paling menantang dalam hubungan pernikahan. Pasangan menikah tak lagi melihat dirinya masing-masing sebagai partner. 
Fase kekosongan.
Fase ini menandai hari jadi pernikahan ke-20. Pasangan menikah secara perlahan melepas tanggung jawabnya mengasuh anak. Anak-anak mulai beranjak dewasa, bahkan mulai bisa hidup mandiri.
 D. Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
 “Penyesuaian dalam pernikahan pada dasarnya adalah hal yang berjalan sepanjang waktu, sepanjang pernikahan”.Karena menyatukan dua orang yang berbeda untuk bersatu dalam menjalani kehidupan kedepannya,butuh suatu penyesuaian dan pertumbuhan didalam perkawinan.Pendapat Dawn J. Lipthrott, LCSW mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan.Tahap pertama : Romantic Love,Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Tahap ketiga : Knowledge and Awareness,Tahap keempat : Transformation,Tahap kelima :  Real Love.