Penyesuaian diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri merupakan istilah yang sulit diartikan karena mengandung banyak arti, kriteria yang tidak dapat dirumuskan secara jelas, dan pengertian penyesuaian diri dengan lawannya ketidakmampuan menyesuaikan diri memiliki batas yang sama. Oleh karena itu kita harus menjelaskan konsep-konsep dasarnya agar tidak terjadi kesalahan dalam mendefinisikannya.
Penyesuaian Diri sebagai Adaptasi
Pengertian penyesuaian diri sebagai sikap mempertahankan diri atau kelangsungan hidup dipakai untuk kesejahteraan fisik,namun tidak dapat dipakai dalam pengertian psikologis.Ide adaptasi mengacu pada konformitas dan sering sekali ditekankan bahwa adaptasi menekankan pada konformitas terhadap nrma tertentu.Tetapi kta tidak bisa menetapkan bahwa penyesuaian dii sama halnya dengan konformitas.
Penyesuaian Diri dan Individu
Dalam mendefinisikan penyesuaian diri kita tidak boleh melupakan perbedaan-perbedaan individual.Jka anak yang cerdas tidak sesuai dengan pola normal baik dalam kapasitas maupun tingkah lakunya tetapi kita tidak dapat menyebutnya sebaga orang yang tidak dapat menyesuaikan diri.
Penyesuaian Diri sebagai Penguasaan
Penyesuaian diri yang baik mengandung suatu tingkat penguasaan yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respon-respon pribadi sedemikian rupa sehingga konflik-konflik,keslitan dan frustrasi akan hilang dengan munculnya tingkah laku yang menguasai secara efisien.
Penyesuaian diri tidak dapat dikatakan baik ataupun buruk,jadi kita dapat memberi definsi secara sederhana bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan yang menyebabkan individu menanggulangi kebutuhan-kebutuhan,tegangan-tegangan,frustasi dan konflik batin serta menyelaraskan tuntutan batin dengan tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup.
Faktor pembentukan penyesuaian diri :
1.Lingkungan Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang memiliki peranan yang sangat penting bagi penyesuaian diri seseorang.Keluarga merupakan wadah untuk membentuk karakteristik dan penyesuaian diri seseorang,oleh karena itu pola asuh orang tua juga sangat berperan penting didalamnya.
2.Lingkungan Teman Sebaya
Aktivitas kita sehari-hari mungkin lebih banyak kita luangkan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, oleh karena itu teman sebaya juga tidak kalah penting dalam pembentukan penyesuaian diri seseorang.Jika seseorang dengan mudah untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya, maka itu merupakan salah satu alasan bahwa kesehatan mental seseorang itu baik atau sehat.
Ada banyak kriteria penyesuaian diri, diantaranya : 1)Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri, 2) kriteria yang berkenaan dengan orang lain, 3)kriteria yang berkenaan dengan pertumbuhan pribadi.
Dalam hal ini saya akan lebih membahas tentang penyesuaian diri dan pertumbuhan.
Banyak kualitas penyesuaian diri yang baik mengandung implikasi-implikasi yang khas bagi pertumbuhan pribadi.Ide ini terkandung dalam kriteria perkembangan diri yang berarti pertumbuhan kepribadian secara terus menerus ke arah tujuan kematangan dan prestasi pribadi.Perkembangan diri disebabkan oleh realisasi kematangan yang terjadi tahap demi tahap.Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan dengan banyaknya minat terhadap pekerjaan dan kegemaran.Minat dan perubahan terhadap pekerjaan banyak membantu dalam menghasilkan penyesuaian diri.Minat yang sehat menghasilkan penyesuaian diri yang sehat.
Pertumbuhan tergantung juga pada skala nilai yang adekuat dan tujuan yang ditetapkan dengan baik,kriteria yang dapat digunakan seseorang untuk menilai peyesuaian diri.
Pertumbuhan Sosial
3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan menurut Carl Roger (1961) :
-Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri atau menyadari kenyataan.
-Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali.
-Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal diantaranya adalah 1) Faktor biologis, 2) Faktor Geografis, 3) Faktor Budaya dan yang tidak kalah penting adalah komunikasi.
Sumber :
Semiun,Yustinus.2006.Kesehatan Mental 1.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/