TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1) Teori
Kepribadian Matang - Model Allport
Bagaimanakah kepribadian yang matang menurut anda?
Apakah anda sudah memiliki kepribadian yang matang? Hal tersebut akan masuk
dalam pembahasan kali ini,yaitu teori kepribadian matang menurut Allport.
Menurut
Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada
tingkat rasional dan sadar. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh
trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang
neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak,
berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa
lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa
kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali
kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
Orang
yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan
dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap
perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan
impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar
mencapai suatu kepribadian yang sehat.
Dorongan
yang bersifat konstruktif adalah sangat penting bagi orang-orang yang sehat secara
psikologis. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan,
harapan-harapan,dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu
perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan
tidak pernah berakhir; apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif
yang baru harus cepat dibentuk.
Orang yang sehat melihat ke masa
depan dan hidup dalam masa depan.
KRITERIA
KEPRIBADIAN YANG MATANG
Tujuh
kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang
sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1.
Perluasan Perasaan Diri
Ketika
orang menjadi matang, dia mengembangkan pehatian-perhatian di luar diri. Orang
harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Dalam pandangan Allport, suatu
aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti sesuatu bagi orang
itu. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang
atau ide, maka semakin juga dia akan
sehat secara psikologis. Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan
kita, hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita
dalam politik dan agama.
2.
Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport
membedakan dua macam kehangatan alam hubungan dengan orang-orang lain;
kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.Orang yang sehat
secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua,
anak, partner, teman akrab. Orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih
banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya. Apabila mereka memberi
cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban
yang bersifat timbal balik. Cinta dari
orang–orang yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Perasaan
terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi
dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat
memiliki
kapasitas
untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan penderitaan,ketakutan-ketakutan,
dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Empati itu
timbul melalui “perluasan imajinatif” dari perasaan orang sendiri terhadap kemanusiaan
pada umumnya.Kepribadian yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain
dan tidak mengadili atau menghukumnya. Orang-orang
yang sehat menerima kelemahan-kelemahan manusia.
3.
Keamanan Emosional
Kepribadian-kepribadian
yang sehat mempu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk
kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekuarangan tanpa menyerah secara pasif pada
kelemahan-kelemahan tersebut. Orang sehat mampu hidup dengan ini dan segi-segi
lain dalam kodrat manusia, dengan sedikit konflik dalam diri mereka atau dengan
masyarakat. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosiemosi mereka,
mereka bukan tawanan dari emosi-emosi mereka, dan mereka juga tidak berusaha
bersembunyi dari emosi-emosi itu. Kepribadian yang sehat mengontrol emosi-emosi
mereka. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport
“sabar terhadap kekecewaan”. Orang yang sehat sabar menghadapi
kemunduran-kemunduran; mereka tidak menyerahkan diri kepada kekecewaan, tetapi
mampu memikirkan cara-cara yang berbeda, yang kurang menimbulkan kekecewaan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama atau tujuan-tujuan substitusi.Orang-orang
yang sehat tidak bebas dari perasaan-perasaan tidak aman dan
ketakutan-ketakutan, tetapi mereka merasa kurang terancam dan dapat
menanggulangi perasaan-perasaan tersebut lebih baik daripada orang-orang yang
neurotis.
4.
Persepsi Realistis
Orang-orang
yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Orang-orang yang sehat tidak
perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau
semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realita sebagaimana adanya.
5.
Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport
menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya.
Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan
dan bakat-bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Kita juga harus
menggunakan
keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan
menempatkan diri sepenuhnya alam pekerjaan kita.Tidak mungkin mencapai
kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang
penting dan melakukan dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6.
Pemahaman Diri
Pengenalan
diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan/perbedaan antara gambaran
tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang sesungguhnya.
Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-orang lain dalam merumuskan suatu
gambaran diri yang objektif. Allport juga mengemukakan bahwa orang yang memiliki
wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada orang yang memiliki
wawasan diri yang kurang.Selain itu, terdapat korelasi yang tinggi antara
tingkat wawasan diri dan perasaan humor, yakni tipe humor yang menyangkut
persepsi tentang hal-hal yang aneh dan hal-hal yang mustahil sertakemampuan untuk
menertawakan diri sendiri. (Allport membedakan humor ini dari humor komik kasar
yang menyangkut seks dan agresi).
7.
Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang-orang
yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan tujuan dan rencana-rencana
jangka panjang. Allport menyebut dorongan yng mempersatukan ini “arah” (directness).
Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah
sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara
hati juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan.Suara hati
yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri
sendiri dan kepada orang-orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai
agama dan nilai-nilai etis.
2) Perkembangan Kepribadian Carl
R. Rogers
Carl
Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis
yang berpusat pada klien (client centered). Carl Ransom Rogers lahir di
Oak Park, Illinois, pada 8 Januari 1902.
Rogers
terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran
fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide-ide dan konsep
teorinya banyak didapatkan dalam pengalamanpengalaman terapeutiknya. Ide pokok
dari teori – teori Rogers yaitu individu
memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup,
dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi
yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.
Jadi
manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak
seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning,
penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.Rogers lebih melihat pada
masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara
bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga
kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan
apa yang terjadi pada waktu itu. Rogers dikenal juga sebagai seorang
fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi
individu.
Perkembangan
Kepribadian
Konsep
diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang
fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “aku“ merupakan pusat
referensi setiap pengalaman. Konsep diri
merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan
dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan
“apa dan siapa aku sebenarnya“ dan “apa yang sebenarnya harus saya perbuat“.
Jadi, self concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai
pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.
Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal.
Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers
mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:
1.
Incongruence Incongruence adalah ketidakcocokan antara self
yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan
kekacauan batin.
2.
Congruence
Congruence
berarti
situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep
diri yang utuh, integral, dan sejati.
Konsepsi-konsepsi
pokok dalam teori Rogers adalah:
1.
Organism, yaitu keseluruhan individu (the total individual).
Organisme
memiliki sifat-sifat berikut:
•
Organisme beraksi sebagai keseluruhan terhadap medan phenomenal dengan maksud
memenuhi kebutuhankebutuhannya.
•
Organisme mempunyai satu motif dasar yaitu: mengaktualisasikan, mempertahankan
dan
mengembangkan
diri.
•
Organisme mungkin melambangkan pengalamannya, sehingga hal itu disadari, atau
mungkin menolak pelambangan itu, sehingga pengalaman-pengalaman itu tak disadari,
atau mungkin juga organisme itu tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.
2.
Medan phenomenal, yaitu keseluruhan pengalaman (the totality of
experience). Medan phenomenal punya sifat disadari atau tak disadari,
tergantung apakah pengalaman yang mendasari medan phenomenal itu
dilambangkan atau tidak.
•
Self, yaitu bagian medan phenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri
dari pola-pola pengamatan dan penilaian sadar daripada “I” atau “me”.
Self
mempunyai
bermacam-macam sifat:
a)
Self berkembang dari interaksi organisme denganlingkungan.
b)
Self mungkin menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya
dalam cara (bentuk) yang tidak wajar.
c)
Self mengejar (menginginkan) consistency (keutuhan/kesatuan,
keselarasan).
d)
Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras (consistent) dengan self.
e)
Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan stuktur self diamati
sebagai ancaman.
f)
Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan (maturation) dan
belajar.
Konsepsi
Pokok
Rogers
mengemukakan lima sifat khas dari seseorang yang berfungsi
penuh:
1.
Keterbukaan pada pengalaman
Bahwa
seseorang tidak bersifat kaku dan defensif melainkan bersifat fleksibel, tidak
hanya menerima pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tapi juga dapat
menggunakannya dalam membuka kesempatan lahirnya persepsi dan ungkapan ungkapan
baru.
2.
Kehidupan eksistensial
Orang
yang tidak mudah berprasangka ataupun memanipulasi pengalaman melainkan
menyesuaikan diri karena kepribadiannya terus-menerus terbuka kepada pengalaman
baru.
3.
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Bertingkah
laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat diandalkan
dalam memutuskan suatu tindakan yang lebih dapat diandalkan daripada
faktor-faktor rasional atau intelektual.
4.
Perasaan bebas
Semakin
seseorang sehat secara psikologis, semakin mengalami kebebasan untuk memilih
dan bertindak.
5.
Kreativitas
Seorang
yang kreatif bertindak dengan bebas dan menciptakan hidup, ide dan rencana yang
konstruktif, serta dapat mewujudkan kebutuhan dan potensinya secara kreatif dan
dengan cara yang memuaskan.
3) Hirearki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan
Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologis
Umumnya
kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur
fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat
dan seks.Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut (kelaparan
dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan danorang mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Kebutuhan
Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah
kebutuhan keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan,
stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa
takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan
hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
Kebutuhan
Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging
dan
Love)
Sesudah
kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau
menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan.
Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan
kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau
D-Love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah
DLove; orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri,
seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya :
hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang membuat orang terpuaskan
kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri,
yang memperoleh daripada memberi. B-Love didasarkan pada penilaian mengenai
orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu.
Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama bertujuan
memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai,
yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
Kebutuhan
Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika
kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya
melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1.
Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2.
Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) : kebutuhan
prestise, penghargaan dari orang lain, status,ketenaran, dominasi, menjadi
orang penting, kehormatan,
diterima
dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik
dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
Kebutuhan
Dasar 5 : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Akhirnya
sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu
mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi
diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self
fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai
puncak prestasi potensinya.Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri
ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan kebutuhan
yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
4)Ciri-ciri kepribadian sehat Erich Fromm
Erich Fromm lahir
di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900.Terakhir, Fromm tinggal di
Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Berikut ini kita akan mengulas lebih
dalam mengenai teori-teori Fromm. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang
berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
Need For Relatedness
Manusia yang menyadari hilangnya ikatan utama dengan
alam dan ikatan satu sama lain menjadikan manusia menemukan keserasian baru
yang lebih manusiawi sebagai ganti pramanusiawi yang sudah hilang dan tidak
bisa diperoleh kembali. Sebagai akibatnya, manusia harus mencari ikatan-ikatan
baru dengan orang lain dan menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm,
pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk
kesehatan psikologis.
Need for Identity
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Masing –masing individu memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas, suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas diri. Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan dapat mengontrol kehidupannya sendiri.
Need for Trancendence
Menjadi pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya meras tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
Need for Rootedness
Menurut Fromm, cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, yaitu dalam masyarakat.
frame of Orientation and Devotion
Pencarian perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia. Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran, yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang dunia.
Need for Identity
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Masing –masing individu memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas, suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas diri. Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan dapat mengontrol kehidupannya sendiri.
Need for Trancendence
Menjadi pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya meras tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
Need for Rootedness
Menurut Fromm, cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, yaitu dalam masyarakat.
frame of Orientation and Devotion
Pencarian perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia. Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran, yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang dunia.
Struktur Kepribadian Menurut Erich Fromm
Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang
berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non
produktif.
·
Orientasi Produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan.Dalam
pandangan Fromm, orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau
mempengaruhi orang lain dengan cinta,dengan akal dan contoh. Aspek-aspek
kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm:
Cinta yang produktif : suatu
hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana patner-patner dapat
mempertahankan individualitas mereka. Mencintai berarti bersungguh-sungguh
memperhatikan kesejahteraan mereka, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan
mereka. Cinta yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu, tidak
terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta
keibuan.
Pikiran yang produktif : meliputi
kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas. Pikiran yang produktif berfokus pada
seluruh gejala dengan mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan
potongan-potongan gejala yang terpisah. Menurut fromm semua penemuan dan
wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif dimana para pemikir didorong
oleh ketelitian, respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh
permasalahan yang ada.
Kebahagiaan : suatu
bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif.kebahagiaan bukan semata-mata suatu perasaan atau keadaan yang
menyenangkan, melainkan juga suatu kondisi yang meningkatkat seluruh organism
menghasilkan perubahan gaya hidup, kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi
seseorang.
Suara Hati : sendi
yang penting dalam menggerakkan manusia menurut orientasi produktif. Fromm
membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu suara hati otoriter dan suara hati
humanistis.
·
Orientasi non-Produktif
Fromm meembagi orientasi non produktif ke dalam lima
tipe karakter manusia, yaitu:
Tipe Karakter Menerima(Receptive Character
Type) dalam pandangan fromm,tipe karakter menerima adalah orang yang percaya
sumber segala kepuasan terletak diluar diri mereka sendiri.Kebayakan karakter
demikian periang dan bersahabat.
Tipe Karakter Eksploitatif(Exploitative
Character type) Fromm percaya bahwa individu dengan tipe eksploitatif
melakukan relasi yang tidak produktif terhadap sesame. Akibatnya, mereka
mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
Tipe karakter Penimbun(Hoarding Character
Type) Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia luar.
Tipe Karakter Nekrophilia (Necrophilious
Character Type) Mereka adalah tipe orang yang tertarik dan
berpenampilan pada segala bentuk kematian. Mereka senang berbicara soal
penyiksaan, kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka sangat terikat dengan
kekuatan dan kekuasaan.
Tipe Karakter Pasar (Marketing Character
Type) Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat
industri.
Sumber :
Schultz,Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.Yogyakarta:Kanisius
http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
Tidak ada komentar:
Posting Komentar