22/03/13

Tulisan 3 : Kesehatan Mental

Penyesuaian diri dan Pertumbuhan

Penyesuaian diri merupakan istilah yang sulit diartikan karena mengandung banyak arti, kriteria yang tidak dapat dirumuskan secara jelas, dan pengertian penyesuaian diri dengan lawannya ketidakmampuan menyesuaikan diri memiliki batas yang sama. Oleh karena itu kita harus menjelaskan konsep-konsep dasarnya agar tidak terjadi kesalahan dalam mendefinisikannya.

Penyesuaian Diri sebagai Adaptasi
Pengertian penyesuaian diri sebagai sikap mempertahankan diri atau kelangsungan hidup dipakai untuk kesejahteraan fisik,namun tidak dapat dipakai dalam pengertian psikologis.Ide adaptasi mengacu pada konformitas dan sering sekali ditekankan bahwa adaptasi menekankan pada konformitas terhadap nrma tertentu.Tetapi kta tidak bisa menetapkan bahwa penyesuaian dii sama halnya dengan konformitas.
Penyesuaian Diri dan Individu
Dalam mendefinisikan penyesuaian diri kita tidak boleh melupakan perbedaan-perbedaan individual.Jka anak yang cerdas tidak sesuai dengan pola normal baik dalam kapasitas maupun tingkah lakunya tetapi kita tidak dapat menyebutnya sebaga orang yang tidak dapat menyesuaikan diri.
Penyesuaian Diri sebagai Penguasaan
Penyesuaian diri yang baik mengandung suatu tingkat penguasaan yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respon-respon pribadi sedemikian rupa sehingga konflik-konflik,keslitan dan frustrasi akan hilang dengan munculnya tingkah laku yang menguasai secara efisien.



Penyesuaian diri tidak dapat dikatakan baik ataupun buruk,jadi kita dapat memberi definsi secara sederhana bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan yang menyebabkan individu menanggulangi kebutuhan-kebutuhan,tegangan-tegangan,frustasi dan konflik batin serta menyelaraskan tuntutan batin dengan tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup.



Faktor pembentukan penyesuaian diri :

1.Lingkungan Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang memiliki peranan yang sangat penting bagi penyesuaian diri seseorang.Keluarga merupakan wadah untuk membentuk karakteristik dan penyesuaian diri seseorang,oleh karena itu pola asuh orang tua juga sangat berperan penting didalamnya.
2.Lingkungan Teman Sebaya
Aktivitas kita sehari-hari mungkin lebih banyak kita luangkan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, oleh karena itu teman sebaya juga tidak kalah penting dalam pembentukan penyesuaian diri seseorang.Jika seseorang dengan mudah untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya, maka itu merupakan salah satu alasan bahwa kesehatan mental seseorang itu baik atau sehat.


Ada banyak kriteria penyesuaian diri, diantaranya : 1)Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri, 2) kriteria yang berkenaan dengan orang lain, 3)kriteria yang berkenaan dengan pertumbuhan pribadi.
Dalam hal ini saya akan lebih membahas tentang penyesuaian diri dan pertumbuhan.

Banyak kualitas penyesuaian diri yang baik mengandung implikasi-implikasi yang khas bagi pertumbuhan pribadi.Ide ini terkandung dalam kriteria perkembangan diri yang berarti pertumbuhan kepribadian secara terus menerus ke arah tujuan kematangan dan prestasi pribadi.Perkembangan diri disebabkan oleh realisasi kematangan yang terjadi tahap demi tahap.Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan dengan banyaknya minat terhadap pekerjaan dan kegemaran.Minat dan perubahan terhadap pekerjaan banyak membantu dalam menghasilkan penyesuaian diri.Minat yang sehat menghasilkan penyesuaian diri yang sehat.
Pertumbuhan tergantung juga pada skala nilai yang adekuat dan tujuan yang ditetapkan dengan baik,kriteria yang dapat digunakan seseorang untuk menilai peyesuaian diri.

Pertumbuhan Sosial

3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan menurut Carl Roger (1961) :
-Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri atau menyadari kenyataan.
-Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali.
-Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal diantaranya adalah 1) Faktor biologis, 2) Faktor Geografis, 3) Faktor Budaya dan yang tidak kalah penting adalah komunikasi.

Sumber :
Semiun,Yustinus.2006.Kesehatan Mental 1.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/

Tulisan 2 : Kesehatan Mental



Teori Kepribadian Sehat



Salah satu hal yang mungkin dipertanyakn oleh banyak orang adalah  Apakah itu kepribadian yang sehat?Apa saja ciri-cirinya? Dan apakah saya atau anda termasuk dalam kriteria orang yang memiliki pribadi yang sehat? Oleh karena itu,saya mencoba membahas mengenai teori kepribadian sehat menurut tokoh dari aliran Psikoanalisa,aliran Behavioristik dan aliran Humanistik.


Aliran Psikoanalisa


Teori psikoanalisis dikemukakan oleh Sigmund Freud.Freud berpandangan bahwa kepribadian manusia terdiri dari tiga elemen yang berinteraksi secara dinamis.Ketiga elemen tersebut adalah :


1.Id
Id adalah subsistem kepribadian asli yang dimiliki individu sejak lahir,karena itu disebut sebagai subsistem kepribadian yang primitif dan dihubungkan dengan faktor biologis.Freud berpandangan bahwa kerja Id adalah berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principles).Id berada pada bagian ketidaksadaran dan secara tidak langsung berpengaruh pada tingkah laku orang tanpa disadari.
2.Ego
Ego merupakan kendali organisme untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dunia rill.Prinsip kerja ego adalah prinsip realitas (reality principles).Ego mengendalikan tuntutan instinktif dan pertimbangan moral.
3.Super Ego
Super ego adalah lawan dari Id yaitu bagian dari struktur kepribadian yang dikembangkan dari kebudayaan,nilai-nilai sosial dan proses pendidikan.Karena itu superego berisi kode moral yang selalu mengendalikan dorongan-dorongan ketidaksadaran id.Jadi superego merupaan kata hati seseorang,karena itu merupakan internal control seseorang.Superego berada dalam tingkat kesaaran dan dapat pula pada ambang sadar.

Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisa adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah,mampu dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar.Psikoanalisa juga mengatakan bahwa mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego, lalu tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya, dan yang terakhir,dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.

Sumber : 
Notosoedirdjo,Moeljono,Latipun.1999.Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan.Malang:UMM Press
http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/


Aliran Behavioristik



Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan aliran behavioristik,aliran ini dikembangkan oleh John B. Watson
pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur tunggal psikologi.Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,dilukiskan dan diramalkan.Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa.Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang di kembangkan dari lingkungan disekitarnya.Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan baik akan menghasilkan manusia baik.
prinsip dasar behaviorisme:
-Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri bukan sebagai perwujudan jiwa atau mental yang abstrak.
-Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene,harus dihindari.
-Penganjur utama adalah Watson : overt,observable behavior adalah satu-satunya subjek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
-Dalam perkembangannya,pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviourist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
-Aliran ini menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positiftik dalam perkembangan psikologi.

Kepribadian sehat menurut aliran behavioristik:
-Memberikan respon terhadap faktor luar seperti orang lain dan lingkungannya.
-Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
-Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal,karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
-Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dang menggunakan metode yang objektif.

Sumber : 
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/10/behaviorisme.pdf
http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/

Aliran Humanistik


Aliran humanistik memiliki dasar pengalaman subyektif (pandangan pribadi individu terhadap dunianya).Aliran ini memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang membedakan manusia dari binatang ,yaitu kebebasan untuk memilih (freedom for choice) dan kemampuan untuk mengarahkan perkembangan sendiri (self-direction).Banyak ahli menyebut teori tersebut sebagai self-theorities.Tokoh utama pendekatan ini adalah Carl Rogers dan Abraham Maslow.


empat ciri psikologi yang berorientasi aliran humanistik:
1.memusatkan perhatian pada person yang mengalami dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2.memberi tekanan pada kualitas yang khas dari manusia.
3.menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
4.memberikan perhatian penuh dan meletakan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia.

Menurut Psikologi Humanistik, manusia adalah makhluk yang kreatif,yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.


Sumber : Heru Basuki,A.M.2008.Psikologi Umum.Jakarta:Universitas Gunadarma.

18/03/13

Tulisan 1 : Kesehatan Mental

Konsep Sehat

Bagi setiap orang,kesehatan merupakan satu hal yang sangat penting untuk dijaga.Mengapa demikian? Karena dengan memiliki tubuh yang sehat,  kita dapat beraktifitas dengan maksimal.Kesehatan seharusnya diperhatikan sedemikian rupa,karena tidak dipungkiri juga bahwa penyakit akan datang kapan saja saat kondisi tubuh kita menurun.Karena sehat dan sakit menyatu dengan kehidupan manusia dan ada kalanya manusia berperan sebagai orang yang sehat atau orang yang sakit.



Lalu, apa sebenarnya konsep dari sehat itu sendiri?
Sehat (health)adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita rasakan dan diamati keadaannya.Seperti contoh, orang tidak memiliki keluhan-keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa orang yang gemuk merupakan orang yang sehat.Dalam hal ini,masyarakat melihat konsep dari sehat itu sendiri dalam faktor subjektifitas dan kultural.

WHO (World Health Organization) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas yaitu keadaan yang sempurna baik fisik,mental maupun sosial,tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat.Dalam definisi ini,sehat bukan sekadar terbebas dari penyakit/cacat.Namun semestinya dalam keadaan yang sempurna,baik fisik,mental,maupun sosial.Namun,untuk keperluan praktis,sehat dan sakit biasanya dirumuskan pengertian secara oprasional.Lytte misalnya,mengatakan sehat sebagai orang yang tidak mengalami gangguan atau kesakitan.
Pada dasarnya kesehatan begitu penting untuk kita, oleh karena itu hendaknya kita menjaga kesehatan dengan baik dengan mengembangkan pola hidup sehat agar terbebas dari sakit dan dapat beraktifitas dngan maksimal.

Sumber : Notosoedirdjo,Moeljono,Latipun.1999.Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan.Malang:UMM Press
·        
      Sejarah perkembangan kesehatan mental

Sejarah yang tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi mengenai penyakit mental dan cara-cara menguranginya.Dan kali ini,saya akan membahas sejarah singkat perkembangan kesehatan mental, mulai dari zaman prasejarah,peradaban-peradaban awal,abad pertengahan,zaman renaisans,abad XVII-Abad XX dan psikiatri.

Zaman Prasejarah

Manusia purba sering mengalami gangguan gangguan baik mental maupun fisik,tetapi manusia purba benar-benar berusaha mengatai penyakit mental.Ia memandang dan merawatnya sama halnya dengan penyakit fisik lainnya.Baginya gigi yang sakit dan seorang yang gila disebabkan oleh penyebab yang sama, yakni roh-roh jahat,halilintar,atau mantera musuh.Jadi untuk penyakit mental atau fisik digunakan perawatan seperti menggosok,menjilat,mengisap,memotong dan membalut.Tapi sungguh menggembirakan karena para pasien penyakit mental diperlakukan secara manusiawi.

Peradaban-peradaban awal


Dalam peradaban awal di Mesopotamia,Mesir,Yahudi,India,Cina dan benua Amerika,imam imam dan tukang sihir merawat orang-orang yang sakit mental.Sepanjang zaman kuno (dari 5000 tahun SM sampai 500 M)penyakit mental menjadi hal yang umum.Di Babilonia dan Mesopotamia,penyakit mental dihubungkan dengan setan dan pengobatannya dilakukan dengan upacara agama dan upacara magis supaya setan keluar dari tubuh pasien.Di Mesir dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan pekerjaan,serta diterapkan semacam psikoterapiyang serupa dengan beberapa pendekatan modern untuk mengobati penyakit mental..Di Yahudi orang mengartikan penyakit mental sebagai hukuman dan pengobatannya hanyalah dengan cara bertobat pada-Nya.Namun lain hal nya dengan Persia, disana setan-setan dipersalahkan karena menyebabkan penyakit-penyakit mental dan segala penyakit lain.Di Cina,orang-orang memandang bahwa gangguan mental dilihat sebagai penyakit dan dianggap sebagai gangguan proses alam atau ketidakseimbangan antara Yin dan Yang.Sedangkan masyarakat di Afrika berpendapat bahwa gangguan-gangguan fisik dan mental disebabkan oleh musuh,roh jahat atau oleh nenek moyang yang marah.Dan di Yunani, para pasien sakit mental dibawa ke kuil kuil kesehatan di mana perawatannya bertujuan untuk menghilangkan penyebab gangguan mental.

Abad Pertengahan


Dengan hancurnya peradapan Yunani-Romawi,kemajuan ilmu pengetahuan mengalami kemunduran.Banyak hal dalam ilmu kedokteran yang tidak diteruskan dan hal yang lebih buruk seperti takhayul dan ilmu tentang setan dihidupkan kembali.Dalam periode abad 10-15,berkembang dancing mania dimana sejumlah orang menari secara liar.Masa abad ke-15 sampai 18 para pasien penyakit mental dianggap sebagai kerasukan setan dan perawatannya dengan cara mengusir keluar setan dengan cara menghukum atau menyiksanya.


Zaman Renaisans

Meskipun para pasien penyakit mental tenggelam dalam dunia takhayul dan lingkungan yang tidak berperikemanusiaan,namun di negara-negara tertentu di Eropa suara-suara diteriakan oleh tokoh agama,ilmu kedokteran dan filsafat.Usaha-usaha mereka selama masa tersebut mungkin digambarkan sebagai "terang dalam kehidupan".Di Switzerland mengakui penyebab penyakit mental dan menolak kaitan demonology.Sedangkan di Perancis menganggap bahwa penyakit mental tidak berbeda dengan penyakit fisik dan pasien harus diperlakukan secara manusiawi.

Abad XXVI-XX

Pada awal abad ke-18 dilihat sebagai "Zaman Rasio",perhatian dipusatkan pada klasifikasi dan sistem,suatu hal yang mungkin sama dengan klasifikasi sistem.Pada zaman ini,baik di Perancis,Inggris,Jerman,Italia,Amerika Latin,Amerika Serikat, lebih mengedepankan pada perilaku yang berperikemanusiaan untuk menghadapi serta menangani orang-orang yang memiliki penyakit mental.Di Perancis,Pinel mempelopori perlakuan dan pemahaman manusiawi terhadap orang-orang yang mengalami kekalutan mental.Pinel ditetapkan sebagai Bapak Psikiatri yang telah meletakan dasar psikiatri bagi masa yang akan datang.Ia kemudian diserahkan tugas dan tanggung jawab atas rumah sakit Salpetriere.Rumah sakit Salpetriere dan Bicetere sebagai rumah sakit modern pertama untuk para pasien sakit mental.Pada tahun 1908,Clifford Beers yang pernah menjadi pasien Rumah Sakit jiwa menulis buku "A Mind That Found It Self" yang memberikan efek menyebarkan visi mengenai gerakan kesehatan mental.

Psikiatri


Pada tahun 1800-an ada usaha untuk menolong paien sakit mental,tetapi dokter-dokter belum menemukan penyebab,pencegahan dan penyembuhan yang efektif untuk penyakit mental walaupun mereka sudah mengklasifikasikan beribu ribu macam kekalutan mental.Pada abad 19 kesehatan mental berkembang pada 4 bidang umum,yaitu perlakuan terhadap pasien sakit mental yang lebih manusiawi dan rasional oleh masyarakat,langkah-langkah untuk memperbaiki lembaga untuk penyakit mental,perhatian para penulis besar dan filsufyang berpengaruh pada psikologi dan tingkah laku manusia dan sistem klasifikasi yang komprehensif bagi kekalutan mental.Tokoh yang paling berpengaruh dalam bidang psikiatri pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 adalah Emil Kraepelin.Di tahun 1883,ia menerbitkan buku pelajaran yang menguraikan penyakit mental berdasar patologi organik.Ia mengembangkan sistem teoritis menjadi dua katagori besar yang disebabkan oleh faktor-faktor endogen(dari dalam tubuh) dan faktor-faktor eksogen (dari luar tubuh).



Sumber : Semiun,Yustinus.2006.Kesehatan Mental 1.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Pendekatan Kesehatan Mental


Keanekaragaman konsep mengenai kesehatan mental,beberapa ahli mengemukakan semacam orientasi umum dan pola-pola wawasan kesehatan mental.Saparinah Sadli (dalam Suroso,2001:132) mengemukakan tiga orientasi kesehatan mental.Tiga orientasi tersebut diantaranya , orientasi klasik,orientasi penyesuaian diri dan terakhir orientasi pengembangan potensi.Agar lebih jelasnya,saya akan membahas satu-persatu dari tiga orientasi kesehatan mental tersebut.

Orientasi Klasik


Menurut pendekatan orientasi klasik , seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai keluhan tertentu seperti ketegangan,rasa lelah,cemas,rendah diri,atau perasaan tidak berguna yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tidak sehat serta mengganggu efisiensi sehari-hari.


Orientasi Penyesuaian diri


Menurut pendekatan kedua yaitu orientasi penyesuaian diri,seseorang dianggap sehat mental bila ia mampu menggembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya.


Orientasi Pengembangan Potensi


Pendekatan terakhir dalam kesehatan mental adalah orientasi pengembangan potensi dimana seseorang dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri


Sumber : Rochman,Kholil Lul.2010.Kesehatan Mental.Purwokerto : Fajar Media Press