30/12/11

Tugas 4 Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Harapan

Nama : Intan Purnama Iswari
NPM : 13511651
Kelas : 1PA01


Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Harapan yang berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

Kebenaran
Kebenaran sangat penting bagi manusia, karena memiliki arti khusus bagi hidupnya. Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.

Manusia pada dasarnya memiliki harapan dalam hidupnya,harapan harapan dalam diri yang diusahakan untuk terwujud tidak luput dari pengorbanan yang dilakukan manusia itu sendiri.Adanya kepercayaan dalam diri manusia itu untuk mewujudkan harapnnya menjadi dasar yang sangat penting.Dan dengan adanya kebenaran sebagai fokus dari segala pikiran sikap dan perasaan juga membantu manusia untuk mewujudkan segala harapannya.

sumber : E-Learning Universitas Gunadarma

Tugas 4 Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Kegelisahan

Nama : Intan Purnama Iswari
NPM : 13511651
Kelas : 1PA01


Kegelisahan berasal dari kata "gelisah". gelisah artinya rasa yang tidak tentram dihati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah khawatir, cemas atau takut dan jijik . rasa gelisah ini dengan sesuatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.

Macam-Macam Kegelisahan :

a. Kegelisahan Negatif

Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.

b. Kegelisahan Positif

Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.

Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.

Bentuk – bentuk Kegelisahan :

Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu

1. Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.

2. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.

Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi yang berati sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berati merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubunganya. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong.

Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah, lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir hidupnya.

Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari suatu perasaan gelisah dalam dirinya,namun sebaiknya manusia dapat mengontrol dirinya sendiri untuk meminimalisir rasa gelisah yang dihadapinya

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma

Generasi Muda dengan Kebudayaan Bangsa

Nama : Intan Purnama Iswari
NPM : 13511651
Kelas : 1 PA 01


Negara kita terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan kebudayaan yang ¬beraneka ragam. Keanekaragaman tersebut menjadikan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memiliki daya tarik dan kebanggaan tersendiri bagi kita yang menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Somardi,yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya,rasa,cipta masyarakat.Kebudayaan merupakan keseluruhan dari ilmu manusia,yang diwujudkan dari kemampuannya untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi untuk mendorong terciptanya kelakuan manusia itu sendiri.

Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sangatlah besar karena Indonesia memiliki begitu banyak budaya,kesenian,suku,ras,bahasa,agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia.Hal tersebut tentu bukanlah menjadi penghambat untuk kita karena begitu banyaknya perbedaan namun sebaliknya perbedaan tersebut tentu akan menjadikekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti pada semboyan Bhineka Tunggal Ika,yaitu berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap sebagai satu kesatuan.

Kebudayaan yang ada sejak dahulu hendaknya masih dan tetap untuk kita lestarikan keberadaannya.Sebagai generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus cita-cita bangsa dan Negara,seharusnya tetap peduli dengan kebudayaan bangsa yang kaya akan keanekaragaman.Namun,di era globalisasi ini masih banyak yang seakan akan meninggalkan kebudayaan aslinya dan beralih ke kebudayaan asing dan menerapkannya di kehidupan sehari hari.

Budaya asing yang masuk ke indonesia membawa dampak yang cukup besar dalam kehidupan generasi muda Indonesia disaat ini. Dari semua budaya asing yang masuk menyusupi rangka kehidupan tidak semuanya membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini, untuk generasi muda harus dapat memilah-milah sendiri mana yang sebaiknya ditinggalkan dan mana yang masih dalam taraf nilai nilai lokal untuk kemudian diaplikasikan dalam kebudayaan lokal. Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk, sudah barang tentu generasi muda harus berupaya menanggulanginya agar jati diri sebagai generasi muda penerus bangsa tidak rusak.

Sebagai generasi muda harus memiliki rasa cinta kepada tanah air sebagai perwujudan untuk terus melanjutkan perjuangan pahlawan-pahlawan yang membangkitkan semangat rasa nasionalisme .Salah satu cara untuk membangkitkan rasa cinta kepada tanah air sebagai generasi muda yang masih peduli dengan bangsanya adalah melestarikan budaya Indonesia.

Generasi muda merupakan elemen yang sangat penting dan tidak bisa digantikan dengan apapun dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia dan sekaligus berkontribusi sangat besar dalam pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.Kontribusi sekecil apapun sangat dibutuhkan bagi kebudayaan kita.
Misalnya,dengan mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di Indonesia dan mempelajari kebudayaan kebudayaan tersebut sehingga kita dapat memperkenalkannya dan dapat memberi pengetahuan tentang budaya tersebut kepada orang yang ingin mengetahuinya dengan jelas.

Generasi muda juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke Negara di luar negeri misalnya dengan cara mengikuti pertukaran pelajar dengan Negara lain.Disana selain dapat memperkenalkan kebudayaan dari Negara sendiri , generasi muda juga dapat menyerap hal hal positif dari kebudayaan Negara lain.

Contoh lain adalah dengan mengikuti berbagai organisasi atau ajang ajang kompetisi dimana generasi muda dari berbagai daerah dapat berkumpul.Dengan begitu generasi muda tersebut dapat saling mengenal , saling bertukar pengalaman mengenai kebudayaan masing-masing daerah di Indonesia,mengingat kebudayaan bangsa kita yang begitu beragam.

Generasi muda sangat erat kaitannya dengan kebudayaan bangsa.Namun hal ini juga perlu didukung dengan adanya kontribusi dari pemerintah dan pihak-pihak terkait.Begitu pula pada generasi muda yang menjadi harapan masa depan bangsa ini,harus ditumbuhkannya kesadaran dalam diri terlebih dahulu sehingga dengan adanya kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya bangsa Indonesia , pada akhirnya generasi muda Indonesia akan menjadi generasi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kebudayaan Indonesia dan dapat memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.